
JAKARTA - Kamis (20/6) bertempat di Hotel Arcadia by Horison Jakarta, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar Pelatihan Budaya Prima bagi petugas pencari dan penolong (rescuer). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai Kamis hingga Jumat dibuka oleh Kasubdit Perencanaan dan Standarisasi Operasi Joko Sungkowo, S.T., M.M. yang mewakili Direktur Operasi.
Sebanyak 38 rescuer dari seluruh Kantor Pencarian dan Pertolongan serta 9 personil Basarnas Special Group (BSG) terlibat menjadi peserta dalam pelatihan budaya prima dalam rangka monitoring kinerja pelayanan publik.
Dalam sambutan Direktur Operasi, Joko Sungkowo menyampaikan bahwa pelatihan budaya prima ini merupakan arah perbaikan sistem pelayanan yang dilakukan Basarnas dalam melayani masyarakat, instansi atau lembaga selaku pengguna layanan.
“Kegiatan monitoring ini merupakan pengawasan terhadap pelayanan yang diberikan Basarnas terhadap masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja Basarnas serta dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan evaluasi kinerja pelayanan publik”, terang Joko.
Adapun narasumber pada pelatihan ini Tirtana Brachnata dari Indo Asia Learning Development Center. Sementara untuk materi yang diberikan terdiri dari Pelayanan Prima, Customer Satisfaction, Handling Complaint, dan Effective Communication. Seluruh peserta juga diminta untuk mempraktekkan seluruh materi yang diberikan mulai dari cara bersalaman yang baik hingga tips dan trik menghadapi masyarakat yang komplain.
Tujuan kegiatan pelatihan ini untuk menghasilkan petugas yang dapat memberikan pelayanan dengan baik, sopan, ramah, santun, dan tepat waktu. Selain itu para petugas juga diharapkan dapat menerapkan pelayanan budaya prima sehingga terealisasi kepuasan masyarakat. (an)