
Tangerang – Sebuah pesawat berjenis Boeing 737-300 milik perusahaan penerbangan Boss Air dengan rute penerbangan Jakarta – Singapura (CGK-SIN) melakukan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Changi sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat yang memiliki nomor penerbangan BA-3110 ini mengangkut penumpang berjumlah 260 orang yang terdiri dari 170 pria, 70 wanita, 4 anak-anak, serta 16 crew pesawat (4 cockpit crew dan 12 flight attendant). Ketika pesawat yang memiliki nomor registrasi OK-18 sedang melakukan take off, guncangan pun terjadi di sekitar runway bandara tersebut dan pesawat mengalami pembatalan lepas landas (aborted take off).
Pesawat yang diperkirakan akan tiba di Singapura sekitar pukul 11.50 WIB tersebut akhirnya kehilangan kendali kemudian keluar dari runway sejauh 50 meter akibat nose gear patah dan salah satu engine nya ada yg terbakar. Jakarta Air Traffic Center melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh stakeholder serta instansi yang sesuai sistem dan standar prosedurnya melakukan penggulangan kegawat daruratan. Tidak lama kemudian beberapa personil dari BASARNAS Jakarta, PK PPK Angkasa Pura 2, Damkar Kota dan Kabupaten Tangerang, TNI, DVI Polda Metro Jaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan, serta beberapa ambulance dari beberapa rumah sakit serta Puskesmas yang ada di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta mulai melakukan proses evakuasi terhadap korban yang ada di dalam pesawat tersebut. Satu demi satu korban mulai dievakuasi keluar pesawat baik yang mengalami luka berat, luka ringan maupun yang meninggal. Setelah melewati beberapa menit akhirnya seluruh korban berhasil dievakuasi menuju rumah sakit terdekat.
Ini adalah situasi latihan penanggulangan kegawat daruratan (PKD) atau lebih dikenal dengan nama Airport Emergency Exercise Training 2018 yang dilaksanakan pada hari kamis (22/11) di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang, Banten. “ Melalui latihan ini setiap personil rescue Basarnas Jakarta diharapkan dapat mengukur kemampuannya baik dalam mekanisme dan profesionalisme bekerja, kesiapan alat utama yang akan digunakan sesuai standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan serta response time dalam rangka melakukan operasi SAR di lingkungan Bandara Internasional Soekarno Hatta. “ tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman, S.E., M.Si. Latihan penanganan kegawat daruratan yang diselenggarakan oleh PT. Angkasa Pura 2 (Persero) ini juga sebagai wujud antisipasi terhadap efek yang akan ditimbulkan oleh aktivitas gunung Anak Krakatau di Banten yang terus meningkat.
Kegiatan tersebut juga melibatkan 800 personil yang terdiri dari PT. Angkasa Pura 2 (Persero), Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Airnav, KNKT, TNI, Polres Metro Bandara Soetta, Basarnas Jakarta, CIQ, DVI Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Airlines, Ground Handling, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Damkar Kota Tangerang, Damkar Kabupaten Tangerang, serta beberapa rumah sakit dan Puskesamas yang ada di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta. (humas Kantor SAR Jakarta)