
Singapore - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sebagai leading sector dalam setiap pelaksanaan operasi SAR kecelakaan penerbangan sipil serta mendukung standard keamanan tinggi baik dibidang aviasi maupun maritim terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam perencanaan Operasi SAR (SAR Planner).
Melalui dukungan kerja sama Pemerintah Indonesia & Australia, Basarnas mengirimkan pegawainya mengikuti SAR Aeronautical Operations Course. Kegiatan yang berlangsung selama lebih dari 1 bulan mulai 17 Juni - 2 Agustus 2019 di Singapore Aviation Academy ini merupakan kerangka program Indonesia Transportation Safety Assitance Package (ITSAP). Selain Basarnas yang mewakili Indonesia, kursus ini juga diikuti beberapa negara lain yakni Papua Nugini, Philipina, Cyprus, Thailand, Bhutan, dan United Emirate Arab (UEA) dengan total peserta 18 orang dengan berbagai latar belakang bidang antara lain Air Traffic Controller, Joint Rescue Coordination Centre(JRCC), dan Civil Aviation Authority.
Seluruh Peserta diberikan materi terkait kemampuan teoritik dan pengetahuan praktis pada Operasi SAR serta persiapan yang harus dilakukan dalam menangani Operasi SAR di masing-masing Rescue Coordination Centres (RCCs). Selama kursus peserta harus mampu membuat perencanaan dan menyelesaikan skenario Search and Rescue Exercise (SAR Exercise) serta menyelesaikan ujian-ujian sebagai syarat kelulusan.
Setelah menyelesaikan kursus ini, seluruh peserta dapat mengaplikasikan kemampuan pengetahuan teoritik Aeronautical SAR Operations dalam memimpin Operasi SAR hingga berperan sebagai seorang Search Mission Coordinator (SMC) di RCCs
Melalui kursus ini, diharapkan pelayanan Basarnas yang diberikan akan semakin lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat.