
Jakarta - Petugas siaga Basarnas Command Center (BCC) memantau terjadinya gempa yang berkekuatan cukup besar di Negara Jakapura. Informasi gempa berkekutan 7,5 SR yang mengguncang Jakapura Selasa(18/12) pagi pukul 06.00 WIB itu diperoleh petugas siaga BCC dari pantauan website sistem siaga dan koordinasi bencana internasional. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari diketahui gempa tersebut mengakibatkan banyak kerusakan, banyak gedung gedung runtuh dan ribuan orang dinyatakan hilang.
Petugas siaga BCC yang menerima informasi tersebut segera meneruskan kepada Direktur Operasi (Dirops) Basarnas, Brigadir Jendaral Marinir Budi Purnama, S.Pi., M.Agr. Selanjutnya Dirops memerintahkan tim INASAR yang merupakan gabungan tim Basarnas dan K-9 POLRI untuk bersiap jika Jakapura mebutuhkan bantuan Internasional. Tim INASAR adalah tim USAR gabungan yang disiapkan Negara Indonsia agar dapat memberikan bantuan sar kepada dunia Internasional. Selanjutnya tim siaga BCC segera menghubungi para personel tim INASAR untuk segera berkumpul di kantor pusat Basarnas dan mempersiapkan diri.
Dampak gempa yang besar dan ribuan korban hilang, Negara Jakapura meminta bantuan Internasional untuk membantu mencari dan mengevakuasi ribuan korban hilang tersebut. Setelah menerima informasi tersebut tim INASAR diaktifkan oleh Dirops Basarnas. Seluruh tim yang telah berkumpul di Kantor Pusat Basarnas langsung melakukan registrasi, medical check up dan pemeriksaan peralatan. Setelah melalui tahap awal aktivasi tersebut tim INASAR berkekuatan 57 personel yang dipimpin ketua tim M. ini Barokna diterbangkan menuju Jakapura untuk melakukan bantuan SAR internasional.
Sekitar pukul 15.30 WIB tim INASAR mendarat di Jakapura. Kemudian ketua tim langsung melapor ke instansi tanggap bencana di negara tersebut agar tim bisa langsung bekerja. Setelah mendapatkan lokasi untuk mendirikan beberapa posko dan tenda lainya dalam keadaan hujan angin tim dari Indonesia ini tidak langsung berdiam diri. Semua personel sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing masing. Beberapa personel yang sudah ditunjuk untuk mencari informasi pun segera bergerak untuk mendapatkan perkembangan terbaru yang terjadi disana.
Dari informasi yang didapat dari instansi tanggap bencana setempat diketahui ada empat titik utama yang menjadi fokus pencarian korban hilang. dan diketahui juga ternyata tim USAR dari Singapura juga turut hadir disana untuk memberikan bantuan. Selanjutnya tim rescue Alfa dan Bravo digerakan ke dua titik pencarian untuk mecari korban yang diperkirakan tertimbun dalam reruntuhan bangunan.
Sekirtar pukul 17.41 WIB tim Bravo berhasil menyelamatkan seorang anak laki laki di antara reruntuhan bangunan. Dengan ditemukannya satu korban ini memacu para rescuer yang tergabung di tim Bravo untuk menemukan dan menyelamatkan korban lainnya. Pukul 18.50 WIb tim Alfa berhasil mengevakuasi seorang kakek dalam keadaan selamat di tempat yang berbeda.
Hingga tangah malam ini tim rescue masih melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban korban lainya, dan direncanakan tim ini akan terus bekerja tanpa henti secara bergantian. Adapun kegiatan yang rescue yang dilakukan mulai dari memecah beton reruntuhan yang sangat tebal, melakukan evakuasi di tempat sempit, pengankatan korban dari ketinggian dan bnyak lainnya. Seluruh kegiatan ini akan tetap dilaksanakan tanpa heti selama 36 jam dan secara bergantian. Seluruh kegiatan pencarian dan penyelamatan korban yang akan berlangsung lama ini merupakan rangkaian latihan yang dilakukan TIM INASAR untuk mendapatkan klasifikasi internasional kelas menengah dari Lembaga SAR Internasional. Dalam latihan kali ini tim USAR indonesia ini dimentori oleh tim dari Singapura, sekaligus juga dari latihan selama 36 jam ini akan dilihat apakah tim INASAR layak untuk melakukan uji klasifikasi Internasional yang kan diselenggarakan akhir tahun 2019 nantinya. (bert)