
KLUNGKUNG --- Pantai Watu Klotok menelan korban jiwa, 3 orang terseret kerasnya arus saat air pasang, Senin (23/4) siang. Upaya pencarian yang sejak kemarin dilakukan oleh Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar) bersama potensi SAR lainnya akhirnya membuahkan hasil. "Laporan awal yang kami terima dari Gede Santosa, PMI Klungkung, waktu kejadian sekitar pukul 10.30 Wita," terang Ketut Gede Ardana, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. "Kami sudah mengerahkan 1 tim rescue melakukan penyisiaran di sekitar lokasi dengan menggunakan 1 unit RIB, rubber boat dan juga ada SRU darat yang menyisiri bibir pantai," imbuhnya.
Menurut keterangan seorang saksi mata, kejadian tragis itu bermula saat Ni Wayan Sutami (62) melakukan ritual penglukatan atau membersihkan diri bersama suaminya, tiba-tiba saja gelombang tinggi datang dan arusnya menyeret korban. Dua orang yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha memberikan pertolongan, namun nasib sial tak dapat dielakan, justru mereka ikut terseret arus dan menghilang. Diketahui identitas 2 korban lainnya atas nama I Wayan Sobra dan I Wayan Budi Astrawan (29).
Operasi SAR hari ke dua kembali dilakukan pagi tadi. Sebanyak 15 personil Basarnas Bali dikerahkan untuk melaksanakan penyisiran di laut dan darat sepanjang bibir pantai. Disamping itu turut melibatkan potensi SAR dari BPBD, Sabhara Polda Bali, Polres, Koramil, Polair, Balawista, PMI, Rapi dan masyarakat setempat. Pencarian dilakukan pada radius 7,6 NM di sekitar lokasi korban tenggelam, sementara itu penyisiran di bibir pantai ke arah barat dan timur. "Operasi SAR hari kedua, selain menggerakkan RIB, juga diturunkan rubber boat, dan Alut dari potensi SAR," ungkap Ardana.
Akhirnya pada pukul 14.12 Wita tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama I Wayan Budi Astrawa di sekitar 400 meter arah tenggara dari lokasi kejadia dalam keadaan meninggal dunia. Jenasahnya langsung dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka menggunakan ambulance PMI. Tak lama berselang, korban kedua kembali ditemukan sekitar pukul 14.23 Wita yakni I Wayan Sobra (30). Tubuh yang sudah tak bernyawa ditemukan 800 meter arah tenggara dari lokasi kejadian, selanjutnya diantar ke rumah duka dengan ambulance BPBD.
Ketika pencarian korban ke tiga masih berlangsung, diperoleh informasi bahwa ada penemuan mayat perempuan dengan masih mengenakan kamen di sekitar perairan pantai Matahari Terbit oleh nelayan setempat pada pukul 15.40 Wita. Tim RIB segera meluncur ke lokasi penemuan jenasah Ni Wayan Sutani, tepatnya pada 9 NM radial arah barat daya dari lokasi ia terseret arus dan menghilang. "Korban terakhir yang telah dievakuasi tim SAR gabungan selanjutnya dievakuasi ke RSUP Sanglah dengan menggunakan ambulance BPBD Kota Denpasar," tutup Ardana. (ay/ hms dps)