JAKARTA – “Sinergi Untuk Indonesia Maju”, menjadi tema pameran yang digelar Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sebagai partisan pameran pada kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP Perjuangan di Hall B Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat – Minggu (10-12/01/2020). Tema tersebut selaras dengan tema Rakernas yang digelar bersamaan dengan HUT PDIP ke-47, yaitu “Berjuang Mewujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional” dengan sub tema : Strategi Jalur Rempah Dalam Lima Prioritas Industri Nasional Untuk Mewujudkan Indonesia Berdikari”. Lima industri prioritas tersebut mencakup industri pangan, sandang dan papan; industri bahan baku industri; industri energi; industri farmasi dan obat tradisional; serta industri pariwisata yang didalamnya terdapat industri kreatif, industri digital, UMKM, dan manajemen koperasi.
 
Dimana posisi Basarnas sebagai leading sector bidang SAR di tanah air terkait kegiatan tersebut? Basarnas jelas memiliki peran krusial dalam strategi jalur rempah, khususnya dalam memberikan pelayanan jasa SAR terhadap semua moda transportasi yang menjadi urat nadi pada aspek lima industri prioritas nasional tersebut. Industrialisasi tersebut jelas menggunakan moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Salah satu resiko moda transportasi adalah kecelakaan yang menjadi tugas dan fungsi utama Basarnas di bidang SAR, yaitu mencari, menyelamatkan, menolong, dan mengevakuasi korban pada kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan jiwa manusia. Selain itu, kondisi geografis, geologis, dan hidrografis Indonesia rawan dan berpotensi menimbulkan bencana. Karena itu, Basarnas harus tanggap dan siap terhadap resiko yang akan mengancam keselamatan para pelaku bisnis tersebut.
 
“Semua aktivitas terkait jalur transportasi industrialisasi, khususnya pada sektor pariwisata, jelas dibutuhkan kesiapsiagaan dan kapabilitas tim SAR. Tim SAR harus siap setiap saat terhadap resiko-resiko yang akan terjadi berkaitan dengan moda transportasi, khususnya bidang penerbangan dan pelayaran. Response time tim SAR harus cepat, guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Selain itu, Basarnas juga bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat terjadi bencana yang sifatnya unpredictable atau tidak dapat kita prediksi itu. Bencana juga pasti berimplikasi pada industrialisasi ini. Selama ini, sinergitas Basarnas bersama stakeholder lainnya, khususnya Potensi SAR, sudah teruji. Yang pasti, kami selalu siap, professional dalam bekerja, dan bersinergi guna memberikan pelayanan SAR bagi para pelaku industri baik dari dalam maupun luar negeri dalam rangka mewujudkan Indonesia maju,” ungkap Kepala Basarnas, Marsdya TNI Bagus Puruhito, S.E., M.M., yang diundang pada seremoni pembukaan Rakernas PDI Perjuangan dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Pada Rakernas, Basarnas juga diminta untuk mengisi materi tentang SAR kepada kader-kader partai pemenang pemilu dari Sabang sampai Merauke yang hadir. Materi dengan tema : Peran Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Operasi Pencarian dan Pertolongan” yang disampaikan oleh Deputi Bidang Bina Tenaga dan Bina Potensi, Abdul Haris Achadi, S.H., DESS. Sementara peralatan yang dipamerkan Basarnas diantaranya drone rotary, peralatan urban SAR, peralatan komunikasi, serta diseminasi SAR preventive dengan membagikan buku SAR Goes To School untuk TK-SD, SMP, dan SMA, serta sosialisasi registrasi beacon. (*)