JAKARTA - Jumat (04/05), Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos., M.M. meresmikan pembangunan MEOLUT (Middle Earth Orbit Local User Terminal) atau stasiun bumi satelit SAR Indonesia. Hal ini merupakan upaya peningkatan kualitas layanan SAR secara terus-menerus guna kepentingan bangsa, negara dan masyarakat Indonesia, dimana salah satu di antaranya adalah dengan mengembangkan sistem deteksi dini terhadap kecelakaan dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia. Yang mana deteksi dini yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk mempercepat response time operasi SAR sehingga akan mampu meningkatkan keberhasilan operasi SAR.

IMG20180504085101.jpg

Bertempat di Balai Diklat Basarnas Cariu, Jonggol acara ini juga turut dihadiri oleh para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Serta Badan Keamanan Laut. Turut hadir pula para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Basarnas, Forkopimda Kabupaten Bogor, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

MEOLUT merupakan penerus sistem deteksi dini yang dimiliki oleh Basarnas sebelumnya yaitu low earth orbit local user terminal (LEOLUT) yang tidak lama lagi akan segera habis masa operasinya. Dari beberapa uji coba dan penyelenggaraan operasi SAR sebenarnya, sistem MEOLUT ini telah terbukti lebih cepat dan akurat dalam menentukan lokasi kecelakaan dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia melalui signal marabahaya yang dipancarkan oleh pesawat udara, kapal atau perseorangan. Sistem baru ini juga mempunyai cakupan wilayah deteksi yang lebih luas dari sistem terdahulu. Data yang berisi lokasi kecelakaan, negara asal beacon, pemilik beacon, dan informasi penting lainnya dapat segera diperoleh melalui sistem ini secara lebih cepat dan akurat. Selanjutnya data tersebut dijadikan sebagai acuan penyelenggaraan operasi sar baik dalam menentukan distress location maupun dalam menghubungi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka konfirmasi kebenaran terjadinya kecelakaan dan kondisi yang membahayakan manusia. Dengan mengacu pada data tersebut unit sar yang kita kerahkan berupa pesawat udara, kapal, dan unit yang bergerak di darat dapat segera mencapai lokasi dan memberikan pertolongan.

IMG20180504093556.jpg

Dalam sambutannya, Kepala Basarnas menyampaikan bahwa pembangunan sistem ini juga merupakan perwujudan komitmen basarnas untuk turut menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap wilayah daratan, air dan udara. Upaya yang telah dilaksanakan pemerintah dalam rangka membuat kesepakatan dengan negara tetangga dalam peninjauan ulang pengaturan wilayah udara wilayah kita harus didukung dengan peningkatan cakupan dan kualitas layanan SAR di atas wilayah tersebut. Penyediaan layanan SAR di seluruh wilayah teritorial juga merupakan upaya nyata Basarnas untuk berperan aktif melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945.

IMG20180504092412.jpg

"Basarnas juga telah melengkapi diri dan menyempurnakan sistem komunikasi dan pemantauan seluruh kapal, pesawat udara dan sarana sar darat yang dimiliki. Upaya ini sangat berpengaruh dalam peningkatan konektivitas, pertukaran informasi dan pemantauan seluruh kegiatan Basarnas sehingga terjadi efisiensi, efektifitas dan keterpaduan penyelenggaraan kegiatan berupa operasi SAR, kesiapsiagaan, latihan dan kegiatan lainnya. Dari waktu ke waktu basarnas selalu berbenah, baik dengan mengoptimalkan dan mengembangkan sistem yang telah ada maupun dengan membangun sistem baru berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas layanan SAR," ujar Kepala Basarnas. "Saya berharap bahwa keterpaduan informasi ini juga akan mendukung kerja sama dan sinergi antar berbagai Kementerian, lembaga dan organisasi yang merupakan pemangku kepentingan di dalam menjamin keselamatan penerbangan, pelayaran maupun aktifitas perseorangan yang berisiko keselamatan tinggi.

Sebagai pihak yang memperoleh informasi kecelakaan dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia melalui sistem cospas sarsat, Basarnas akan meneruskan informasi tersebut kepada kementerian terkait, lembaga yang bertanggung jawab di bidang navigasi udara dan laut, TNI dan Polri, hingga pemerintah daerah. Selanjutnya para pemangku kepentingan tersebut akan menindaklanjuti informasi tersebut dengan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan operasi SAR sesuai dengan tugas dan fungsinya," tutupnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melakukan peninjauan bangunan MEOLUT dan ramah tamah. (ebw)