
Batam - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mewakili Indonesia mengadakan rapat koordinasi “SAREX Coordination Meeting XXXVII/2019” dengan Singapura yang berlangsung selama 5 (lima) hari mulai dari tanggal 8 - 12 Juli di Batam. Rapat tersebut membahas tentang latihan bersama Indonesia Singapura (Indopura) yang akan dilaksanakan pada September 2019 mendatang di Tanjung Pinang.
Latihan bersama yang telah berjalan selama 36 tahun ini diharapkan kian memperat hubungan kedua negara terutama dalam bidang pencarian dan pertolongan (SAR). Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar,S.Sos.,M.M. menilai penting untuk meningkatkan kerjasama atau latihan SAR dengan negara tetangga seperti Singapura mengingat sebuah insiden atau bencana berpotensi terjadi dalam waktu yang tak diduga.
“Jadi, jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan, bencana atau sejenisnya kedua negara bisa lebih sigap untuk saling membantu dalam menangani kasus tersebut,” kata Didi Hamzar di Pos SAR Batam.
Seperti diketahui letak Indonesia berdekatan dengan Singapura, dengan adanya kerjasama diharapkan ke depan bisa membuat kedua negara ini lebih sigap dalam mengatasi jika sewaktu-waktu insiden atau bencana.
“Tentunya kita tidak menginginkan terjadinya bencana atau sejenisnya, namun dengan upaya pelatihan SAR ini akan membuat kita semakin siap dan sigap untuk memberikan bantuan,” ungkapnya.
“Setidaknya setelah latihan ini, kapasitas kita untuk melakukan penyelamatan bertambah. Dan kita bisa lebih cepat untuk saling meminta bantuan ke negara tetangga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, insiden atau sejenisnya,” sambungnya.
Latihan SAR Indopura yang terdiri dari praktik di lapangan dan pemberian materi dinilai menjadi bekal dalam meningkatkan kapasitas masing-masing personel SAR untuk melakukan upaya penyelamatan. Dalam memberikan bantuan sangat diperlukan kesigapan, karenanya bagi Didi latihan SAR Indopura merupakan salah satu jawaban untuk mengatasi hal tersebut.
Sementara itu, Direktur Air Traffic Service Division Singapura, Rosly Md Saad menegaskan dalam kerjasama Latihan SAR Indopura pihaknya tetap memprioritaskan misi penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi bencana atau sejenisnya baik di kawasan Singapura maupun kawasan perbatasan termasuk di wilayah Indonesia. Kalaupun sewaktu-waktu terjadi persoalan politik antar kedua Negara, baginya hal tersebut bukan hambatan untuk menerjunkan bantuan.
“Salah satu tugas utama kami yakni memprioritaskan misi penyelamatan atau kemanusiaan. Jadi walaupun sewaktu-waktu ada persoalan politik biarkan pemerintah yang mengurusnya. Karena menjalankan misi penyelamatan tetap akan menjadi prioritas kami,” paparnya.
“Dan saya harap, kerjasama yang baik ini bisa terus dilakukan, sehingga saat sekitar wilayah Singapura, kawasan perbatasan, Singapura termasuk Indonesia terjadi kasus kecelakaan, bencana atau sejenisnya hanya dengan by phone kedua belah pihak sudah bisa turun langsung untuk segera memberikan pertolongan,” pungkasnya. (rhm)