JIMBARAN - Di awal tahun 2017 UP DWP (Dharma Wanit...

JIMBARAN - Di awal tahun 2017 UP DWP (Dharma Wanita Persatuan) Kantor SAR Denpasar selenggarakan pertemuan, Minggu (12/2). Pertemuan ini dimaksudkan juga sebagai sarana memperingati HUT Basarnas ke 45 dimana DWP merupakan unsur yang tak terpisahkan dari keluarga besar Basarnas.  Dalam pertemuan tersebut diisi dengan materi pengenalan teknik RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan cara merangkai bunga padi. Dibuka langsung oleh Ny. Nurul Didi Hamzar selaku Ketua UP DWP Kantor SAR Denpasar. Dalam kesempatan tersebut anggota yang hadir dijelaskan secara singkat tentang evaluasi kegiatan Tahun 2016 sekaligus sosialisasi buku Laporan Tahunan 2016 yg dapat dibaca anggota di  Perpustakaan Ibu dan Anak. “Laporan tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dari kepengurusan DWP Kantor SAR Denpasar, termasuk iuran yang selama ini diberikan dari masing-masing anggota,” ungkapnya.Disamping laporan tahunan, dibuat juga Media Expose 2016, yakni buku rangkuman dari seluruh kegiatan yang telah dipublikasikan melalui website Basarnas. Keberadaan media ekspose tersebut sebagai upaya UP DWP Denpasar dalam mengimbangi E-Report yang sampai dengan saat ini belum dapat dilakukan. “ Kedepannya kami akan berupaya dapat menjalankan aplikasi tersebut,” jelasnya. Hal baru lainnya yang juga dipaparkan oleh Ny. Nurul Didi Hamzar adalah keikutsertaan UP DWP Kantor SAR Denpasar dalam DWP Kabupaten Badung. Langkah ini merupakan arahan dari Ketua DWP Basarnas, pada masing-masing UP di setiap Kantor SAR diwajibkan bergabung dengan DWP pada Kabupaten hingga nantinya bergabung dengan DWP Provinsi.Usai memberikan sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi atau pengenalan tehknik melakukan RJP. Sebagai nara sumber adalah pengurus DWP Kantor SAR Denpasar Ny Ari Suastra dan Bapak Eka Setiawan. Keduanya adalah tim medis Kantor SAR Denpasar. Selain pengenalan secara teori juga dilakukan praktek menggunakan manekin. Pengenalan teknik tersebut dipandang perlu bagi individu agar ketika menghadapi situasi henti nadi dan pernafasan pada lingkungan terdekat setidaknya dapat memberikan pertolongan pertama. Tentunya penguasaan tehknik ini tidak dapat langsung dipraktekkan, karena ada resiko atau dampak sampingan yang bisa saja terjadi, maka dari itu dibutuhkan latihan intensif. Selanjutnya anggota diajak menonton film singkat tentang pertolongan pertama dalam situasi darurat yang sering ditemui dalam keseharian. Sessi diskusi diramaikan dg antusiasme peserta dalam  tanya jawab.Pada kesempatan ini diserahkan kenang-kenangan kepada Ny. A. A. Alit Supartana, menyusul kepindahan suami bertugas di Kantor SAR Mataram. Ny. Nurul Didi Hamzar mengucapkan rasa terimakasihnya, karena selama mendampingi suami bertugas di Kantor Denpasar selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan UP DWP Kantor SAR Denpasar dlm posisinya sbg Ketua Bidang Ekonomi.Sampailah pada kegiatan terakhir yang sekaligus menutup rangkaian pertemuan ini, ibu-ibu diajari bagaimana merangkai bunga padi dengan bahan manik-manik. Bahan-bahan yang diperlukan membuat bunga padi sudah disediakan, mulai dari kawat, manik-manik kelopak, daun, dan bunga. Melihat bentuknya yang cantik, mereka jadi begitu tertarik dan antusias membuatnya. satu-persatu manik-manik dirangkai hingga terbentuk susunan kelopak yg menyerupai bulir padi. Hasil karya  bunga berwarna warni dibawa pulang oleh ibu ibu sebagi oleh2. Setelah masing-masing selesai membuat bunga padi, dilakukanlah foto bersama. (ay/ hms dps)