
Rabu(10/6), Basarnas mengikuti Fifth Meeting of the Asia/Pasific Regional Search and Rescue Working Group (APSARWG/5) yang dilakukan secara daring. Meeting ini difasilitasi oleh sekertariat ICAO di Bangkok dan berlangsung selama tiga hari. Meeting dibuka Selasa 9 Juni 2020 oleh Len Wick - Regional Officer Air Traffic Management/Search And Rescue. Kegiatan berlangsung hingga Kamis 11 Juni 2020.
Peserta dalam kegiatan merupakan perwakilan 27 negara di kawasan Asia Pasifik, perwakilan IATA, perwakilan International COSPAS-SARSAT Programme dan perwakilan ICAO. Basarnas merupakan salah satu perwakilan Indonesia yang ikut serta dalam kegiatan ini. Peserta dari Basarnas melakukan meeting di ruang rapat Direktorat Operasi Lantai 10 Gedung Basarnas.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Brigjen TNI Untung Budiharto didampingi Kepala Biro Perencanaan Moh. Barokna Haulah, serta beberapa pejabat essellon III dan IV di lingkungan Basarnas mengikuti kegiatan ini dengan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
Pada pertemuan daring hari pertama setelah dibuka secara resmi oleh Len Wick selanjutnya ditunjuklah Mr. Tai Kit dari Singapore sebagai Chairman untuk memandu kegiatan tersebut. Pada hari pertama membahas tentang pemenuhan 41 protokol questions dimana Indonesia sudah mencapai nilai di atas 95% yang semula 87.8% yang menempatkan Indonesia masuk dalam 5 besar pemenuhan Regional SAR Plan dari 44 negara Asia Pasific.
Selanjutnya hari kedua membahas tentang sistem baru terkait penerapan setiap negara dalam menyambut konsep Global Aeronautical Distress dan Safety System (GADSS). Koordinasi kuat antar negara dalam penentuan batas wilayah SAR (Search and Rescue Region) harus diperjelas untuk dapat menentukan siapa yang akan bertanggung jawab ketika pesawat udara dalam kondisi emergency.
Dihari terakhir, para delegasi merumuskan laporan akhir yakni update pemenuhan APSAR Plan dimana 10 negara telah memenuhi 90% SAR Performance Indicators dan Indonesia sendiri yang telah mencapai 95%, negara-negara anggota diharapkan memenuhi seluruh 41 SAR performance indicators yang telah ditetapkan; India telah bersedia membahas LoA dengan Indonesia; penerapan GADSS harus diantisipasi oleh seluruh negara anggota dimana Basarnas berkepentingan untuk membangun sistem komunikasi, SOP, dan latihan dengan stakeholder lainnya (AirNav, aircraft operator) untuk pengelolaan distress message; serta penyusunan beacon disposal procedure dan pen quality assurance penyelenggaraan SAR. (bert)