
Jakarta, (14/8) DPR RI menggelar Rapat Paripurna secara langsung dan daring. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito hadir dan mengikuti rapat tesebut secara daring di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung Basarnas, sementara Sestama Basarnas Drs. Dianta Bangun M.Kes. mengikuti sidang tersebut dari ruang kerjanya di Lantai 3 Gedung Basarnas.
Berbeda dengan rapat-rapat sebelumnya, ruang rapat gedung Nusantara yang biasanya penuh terisi penuh kali ini hanya bisa diisi sepertiga dari kapasitas normalnya, peserta rapat lainnya mengikuti secara daring. Hal ini mengingat harus melaksanakan dengan protokol kesehatan covid-19.
Sidang secara fisik antara lain diikuti pimpinan MPR, DPR, DPD, para pimpinan komisi dan fraksi, Presiden dan Wakil Presiden, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju 2.
Rapat dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dalam sambutannya, Bamsoet juga mengucapkan dirgahayu kemerdekaan ke-75 RI. Dirinya berharap agar seluruh rakyat bisa melanjutkan perjuangan para pendahulu bangsa.
"Semoga kita juga diberi kekuatan untuk mewujudkan misi abadi bangsa Indonesia, yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ujarnya.
Presiden Joko Widodo hadir mengenakan pakaian adat khas Sabu, Nusa Tenggara Timur. Presiden menyampaikan dua pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia. Pertama, pidato penyampaian laporan kinerja Lembaga-lembaga dalam rangka HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, kedua pidato dalam rangka pengantar/keterangan pemerintah atas RUU Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara(APBN) 2021 beserta nota keuangannya.
Presiden menutup pidato kenegaraan dengan memberikan semangat agar menjadikan suasana saat ini sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan.
“Krisis memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar. Mari kita pecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan. Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini," tegasnya.
Presiden juga berpesan agar menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju.
"Menjadikan Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila!” tutup Jokowi.