PEMALANG – Sebuah kapal pecah setelah diterjang ombak di dekat Muara Asemdoyong mengakibatkan seorang nahkoda dan 1 Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan hilang. Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang mendapatkan laporan ini dari BPBD Pemalang beberapa saat setelah kejadian (11/1/2018).

Memasuki hari keempat tim gabungan terus berupaya mencari dan menemukan kedua korban yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang dibantu Pos AL Pemalang, Polair Pemalang, BPBD Pemalang, Pemalang rescue, keluarga korban, dan warga setempat mulai melakukan pencarian sejak pukul 07.00 WIB. Namun dikarenakan cuaca di lokasi tidak mendukung maka untuk sementara tim gabungn melakukan pemantauan di sekitar Muara Asemdoyong. Pencarian akan dilakukan jika cuaca sudah membaik.

Dari informasi yang diperoleh saat kejadian (11/1/2018) sekira pukul 04.30 WIB Kapal Puji Barokah diawaki oleh Kusnoto,Tahari dan Waryono serta 1 kapal tanpa nama milik Rapi'i dengan diawaki oleh Rapi'i,Dulraip, Sardino, dan Makrudin berangkat beriringan menuju laut. Posisi kapal milik Rapi'i berada di depan berjarak sekitar 5 meter untuk mengambil jaring di laut. Setelah berlayar sekitar 500 meter dari bibir pantai kedua kapal diterjang ombak setinggi 4 meter.

Akibat terjangan ombak, kedua kapal mengalami kebocoran. Berusaha menyelamatkan kapal, kedua nahkoda kemudian berbelok kembali menuju ke darat. Nahas tidak dapat dihindari saat hendak putar haluan kedua kapal kembali diterjang ombak sehingga kapal milik Rapi'i terbalik dan pecah. Atas kejadian ini ABK atas nama Sardino dan Makrudin berhasil menyelamatkan diri. Sementara pemilik kapal Rapi'i dan Dulraip belum ditemukan.

Kusnoto selaku nahkoda kapal Puji Barokah kemudian ikut putar haluan menuju ke darat untuk menyelamatkan diri beserta ABK yang berada di kapal tersebut.

Pencarian kedua korban yang dilakukan hari ini (14/1/2018) hingga pukul 17.00 WIB masih belum membuahkan hasil dan akan dilanjutkan kembali besok pagi. (an)