Surabaya – Meskipun BASARNAS pada saat ini sudah c...

Surabaya – Meskipun BASARNAS pada saat ini sudah cukup baik dan maju, namun masih ada empat hal penting yang perlu ditingkatkan lagi, yaitu profesonalisme, peralatan, mekanisme dan loyalitas. Hal ini disampaikan oleh Kepala BASARNAS, Marsekal Muda TNI M. Syaugi, S.Sos, M.M, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor SAR Surabaya, pada Rabu (5/4) pagi.Kepala BASARNAS mengatakan bahwa profesionalisme berarti setiap personel BASARNAS harus menguasai bidang tugasnya, baik sebagai rescuer, ABK, staf operasi maupun staf administrasi, agar bisa percaya diri dan berani apabila menghadapi orang lain. Peralatan, berarti semua peralatan SAR yang dimiliki, haruslah dirawat dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang pelaksanaan tugas.Mekanisme, berarti harus ada mekanisme atau SOP (Standar Operating Prosedure) dalam tugas, misalnya mekanisme penanganan musibah dan bencana. Serta, kekompakan yang berarti agar tugas dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, selain harus memiliki SDM yang profesional dan peralatan yang bagus, maka juga harus ada kekompakan diantara para personel.Selain empat hal tersebut, Kepala BASARNAS juga menekankan agar peralatan AIS (Automatic Identification System) dan LRIT (Long Range Identification and Tracking System) yang sudah terpasang pada kapal-kapal BASARNAS untuk dihidupkan. Hal ini bertujuan agar pergerakan kapal-kapal tersebut dapat termonitor dan juga agar tercipta kesatuan komando dalam pelaksanaan tugas.Sementara itu dalam kunjungan kerja yang berlangsung selama dua hari ini, Kepala BASARNAS didampingi oleh Ketua DWP BASARNAS, Ibu Luli M. Syaugi, Sekretaris Utama BASARNAS, Dadang Arkuni, S.E, M.M, Deputi Bidang Operasi SAR, Mayor Jenderal TNI Heronimus Guru, M.Si. (Han), beserta Ibu Wakil Ketua DWP BASARNAS, serta Direktur Komunikasi BASARNAS, Brigjen TNI (Mar) Suprayogi.Pada hari pertama kunjungan, setelah bertatap muka dengan para personel Kantor SAR Surabaya, Kepala BASARNAS beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke sebuah pabrik di kabupaten Gresik yang memproduksi makanan darurat. Pada hari kedua, Kepala BASARNAS mengunjungi KN SAR 225 guna mengecek peralatan, diantaranya peralatan komunikasi. (Lib)