
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) hari ini (28/2/2018) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46. Sejumlah rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT di Tahun 2018 telah digelar sebelumnya yang terdiri dari Pekan Olahraga Basarnas, Donor Darah, Bakti Sosial, Rapat Kerja (Raker), Ziarah ke Taman Makan Pahlawan, serta santunan kepada keluarga pegawai Basarnas yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Upacara sederhana penuh khidmat menjadi puncak dalam peringatan HUT Basarnas dengan diikuti oleh seluruh pegawai dan pejabat serta beberapa potensi SAR yang berasal dari TNI, POLRI, Jakarta Rescue, Damkar, dan Kwarnas Pramuka. Bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S.Sos., M.M. Sementara duduk di tamu undangan menyaksikan upacara beberapa mantan Kepala Basarnas, Sekretaris Utama, pejabat Basarnas, Wakil DPD RI yang juga mantan Kepala Basarnas Nono Sampono, Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis, perwakilan BNBP serta para stakeholder Basarnas.
Seperti yang telah diketahui, Basarnas telah mengalami banyak perubahan hingga akhirnya dikenal baik secara nasional maupun internasional. Berbagai prestasi pun kerap ditorehkan oleh organisasi yang saat ini telah memiliki 38 Kantor Pencarian dan Pertolongan serta 77 Pos Pencarian dan Pertolongan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Mengusung tema “Melalui Peringatan HUT ke-46 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Tahun 2018 Kita Tingkatkan Profesionalitas dan Sinergitas Dalam Mewujudkan Penyelenggaraan Pencarian dan Pertolongan Secara Cepat, Tepat, Aman, Terpadu, dan Terkoordinasi” puncak peringatan HUT dimulai pukul 09.00 WIB.
Upacara diawali dengan defile seluruh peserta upacara yang dilanjutkan pemeriksaan pasukan oleh Inspektur Upacara didampingi Komandan Upacara. Mereka berkeliling melihat satu persatu kesiapan pasukan sebelum menuju mimbar Inspektur dan tamu undangan.
Kepala Basarnas dalam sambutannya menyampaikan bahwa di usianya yang ke-46 ini kredibilitas dari Basarnas dipertaruhkan. Seluruh jajaran Basarnas harus selalu siap dan mampu melaksanakan tugas yang diamanahkan secara cepat, tepat, aman, terpadu, dan terkoordinasi. Syaugi menambahkan sinergitas yang telah terbangun baik selama ini dengan unsur TNI, POLRI, pemerintah pusat dan daerah, serta para potensi SAR harus terus dipertahankan dan ditingkatkan demi keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan di lapangan.
“Keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan yang telah kita raih selama ini bukanlah semata-mata karena kemampuan dari Basarnas sendiri, akan tetapi merupakan perwujudan kerja sama dengan rekan-rekan dalam satu komunikasi yang baik dan sinergitas yang solid”, tegasnya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa keberhasilan operasi pencarian dan pertolongan juga ditentukan oleh tiga hal yaitu kecepatan, ketepatan, dan kompetensi atau sumber daya manusia. Ketiganya menjadi tantangan bagi seluruh jajaran Basarnas untuk mampu mewujudkan dan menjawab tantangan masyarakat yang memerlukan pelayanan pencarian dan pertolongan secara cepat, tepat, aman, terpadu, dan terkoordinasi.
“Berbagai kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia yang kerap terjadi pastinya membutuhkan pelayanan pencarian dan pertolongan serta penyelamatan dan evakuasi secara profesional. Oleh karena itu Basarnas harus mampu dan siap sedia setiap waktu dalam memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan”, lanjutnya.
Dijelaskan juga bahwa saat ini Basarnas sedang mengajukan tambahan armada baik laut maupun udara. Menurut Syaugi penambahan ini sangatlah penting mengingat dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan dan kecelakaan justru banyak terjadi di laut.
"2018 ini kita membeli atau mengadakan dua helikopter dengan program multiyears karena kalau dengan APBN 1 tahun tidak cukup. Kemudian kita membeli kapal yang besar labih besar dari 60 meter. Kapal ini akan digunakan sebagai kapal supply untuk mendukung operasi Basarnas di laut. Dengan kapal besar, Basarnas memungkinkan melakukan operasi berhari-hari di tengah laut", kata Syaugi di Kantor Pusat Basarnas Rabu pagi.
Pada momentum penting ini juga dilaksanakan penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia berupa penyematan Satya Lencana kepada pegawai yang telah mengabdikan dirinya untuk masa kerja 10, 20, dan 30 tahun. (an)