
JAKARTA - Selasa (6 Agustus 2019), sekitar pukul 06.00 LT terjadi gempa bumi dengan skala 7.5 SR yang mengguncang Negara Jakapura. Dampak yang dilaporkan menelan banyak korban serta fasilitas umum dan rumah penduduk pun runtuh. Sebagian daerah juga tidak mendapatkan supply listrik.
Dampak massive dari gempa, Pemerintah Jakapura membuka pintu bantuan Internasional. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia meminta agar Tim INASAR dikerahkan untuk bertugas.
Petugas siaga di Basarnas Command Center (BCC) menerima permintaan bantuan yang kemudian meneruskan kepada Direktur Operasi Basarnas agar Tim INASAR diaktifkan. Setelah diaktifkan, tim langsung melakukan registrasi yang diikuti dengan pemeriksaan kesehatan serta perlengkapan.
Para chief dalam tim kemudian diberikan briefing bersama team leader sebelum nantinya dilepas oleh Kepala Basarnas dan kemudian diberangkatkan ke negara tujuan yakni Jakapura.
Kejadian di atas merupakan skenario yang dibuat Tim INASAR dalam kegiatan latihan persiapan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) External Classification (IEC) Medium Class pada 25 November mendatang. Latihan kali ini sudah masuk yang ke-4 dan berlangsung selama 36 jam tanpa henti, (6/8).
INSARAG merupakan sebuah jaringan global dengan anggota lebih dari 90 negara yang berada di bawah payung PBB. Organisasi Internasional ini menangani kegiatan-kegiatan di bidang pencarian dan pertolongan pada bencana perkotaan atau lebih dikenal dengan Urban SAR.
Tim INASAR merupakan tim gabungan USAR Basarnas dan K-9 POLRI yang disiapkan Indonesia agar dapat memberikan bantuan SAR kepada dunia Internasional. Diharapkan dengan pelatihan ini, tim INASAR dapat meningkatkan kemampuan operasional saat terjadi bencana di negara lain. (nkp/humas)