
...
Jakarta - Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Rabu (5/7/2017) Basarnas melaksanakan halal bihalal di Ruang Serbaguna Gedung Basarnas Lantai 12, kegiatan yang memang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Namun tahun ini terasa berbeda.Suasana halal bihalal kali ini masih diselimuti duka mendalam atas peristiwa gugurnya rescuer Basarnas bersama kru helikopter dalam kecelakaan yang terjadi pada H+6 lebaran, Minggu (2/7) lalu. Helikopter yang mereka tumpangi untuk melaksanakan misi kemanusiaan jatuh di kawasan Gunung Butak, Desa Canggal, Temanggung, Jawa Tengah. Delapan orang, yakni empat orang rescuer handal Basarnas dan empat kru heli dari TNI AL seketika gugur dalam tugas. Momen halal bihalal ini sekaligus dimanfaatkan untuk menggelar tahlil dan doa bersama untuk mendoakan arwah kedelapan anggota Basarnas yang gugur dalam tugas kemanusiaan tersebut. "Di samping halal bihalal ini, mari kita mendoakan agar mereka diampuni segala dosanya, diterima amal baiknya, dan mendapatkan tempat terbaik di sisiNya,"ucap Kepala Basarnas Marsekal Muda M. Syaugi, S.Sos., M.Si.Kabasarnas juga berpesan kepada seluruh pegawai Basarnas, walaupun sudah ada kejadian ini tidak boleh patah semangat. "Tetap pertahankan mental profesionalisme karena bagaimanapun juga kita dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas terutama untuk masyarakat yang membutuhkan jasa Basarnas,"pesannya.Doa bersama tidak hanya dilaksanakan di Kantor Pusat Basarnas, tetapi di seluruh Kantor SAR juga melaksanakan hal yang sama, mendoakan arwah personil yang gugur dalam tugas kemanusiaan tersebut. Bahkan oleh berbagai potensi SAR, salah satunya yang dilakukan Potensi Relawan Mojokerto, bertempat di halaman Markas PMI Kabupaten Mojokerto, menyelenggarakan doa bersama dan sholat ghaib. Kegiatan tersebut diikuti berbagai unsur dari OMI, Tagana, ISM, ILM, RMB, Semar, Amor, LPBI NU, Komunitas Pecinta Alam Mojokerto, dan Tim Media Peduli Kemanusiaan. Tak hanya itu, berbagai kalangan tak hanya Jawa Tengah, tetapi berbagai daerah juga menggelar doa bersama. Hal tersebut karena para korban dikenal sebagai pahlawan kemanusiaan yang sangat berjasa dalam tugas-tugasnya di bidang pencarian dan pertolongan. Bahkaan saat gugur, mereka juga sedang menjalankan tugas mulia untuk misi penyelamatan korban di Dieng. Para korban juga dikenal baik di mata kerabat dan rekan kerjanya. (tik)