
JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar coffee morning di Kantor Pusat Jasa Raharja, Rabu (18/7/2018). Acara tersebut dihadiri Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syaugi, S.Sos., M.M, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo, Sekretaris Utama BMKG Drs. Untung Merdijanto., M.Si, dan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.
Dalam acara ini Direktur Utama Jasa Raharja menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Juli 2018 pihak Jasa Raharja telah membayarkan santunan terhadap seluruh keluarga korban kecelakaan KM Sinar Bangun VI, berdasarkan SK yang dikeluarkan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 10 Juli 2018.
“Jadi sehari setelah SK keluar kami sudah bisa menyelesaikan pembayaran santunan dan itu diawali dengan proses identifikasi yang kami lakukan sejak adanya data yang kami peroleh di posko Tigaras”. “Penyelesaian tersebut dapat terlaksana dengan baik berkat adanya kerjasama yang baik dengan semua instansi”, terang Budi.
Sementara Kepala Basarnas menyampaikan bahwa selama melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban KM Sinar Bangun merasakan kekompakan dan kebersamaan masing-masing intansi dalam melaksanakan tugasnya.
“Hal seperti ini belum pernah saya rasakan sebelumnya. Kita bersama sehingga memiliki banyak ide dan dapat menyelesaikan persoalan bersama”, ujar Syaugi.
Syaugi menambahkan bahwa dirinya juga melihat dari berbagai instansi bisa memberikan keputusan yang memberikan hasil yang baik meskipun para pimpinan belum kenal satu sama lain.
“Semua ini berangkat dari hati. Saya selalu mengatakan disana itu ada tiga kata kunci dalam menyelesaikan persoalan penyelamatan, pencarian dan pertolongan. Kata kunci yang pertama pemerintah hadir dan serius. Kejadian senin sore, Selasa pagi Basarnas pusat sudah hadir di lokasi kejadian. Kedua kita all out ada Jasa Raharja, KNKT, BMKG, BPPT, Dirjen Darat dari Kemenhub, dan lain sebagainya. Dan yang ketiga yakni bekerja dengan hati. Semua letih lesu tapi dengan hati yang tulus untuk membantu sesama akhirnya kita mendapatkan hasilnya meskipun tidak sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan”, jelasnya.
Pada kesempatan ini Syaugi juga menyampaikan proses pencarian yang dilakukan serta kendala yang dihadapi Basarnas bersama tim gabungan lainnya saat melaksanakan operasi pencarian di Tigaras selama 16 hari. (an)