JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali menggelar familiarisasi peralatan yang nantinya digunakan saat melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban. Adalah Ground Penetrating Radar (GPR) nama alat baru tersebut yang dapat digunakan untuk proses deteksi benda–benda yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu, dengan menggunakan gelombang radio.

Pengoperasian alat ini tentunya harus dimengerti dan dikuasai oleh para personil Basarnas. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Sarana dan Prasarana (Ditsarpras) Basarnas menggelar kegiatan familiarisasi GPR selama tiga hari mulai 2 hingga 4 Mei 2018. Familiarisasi ini diikuti sebanyak 14 yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Padang, Jakarta, Manado, Jayapura, Yogyakarta, Denpasar, Bengkulu, Ambon, Bandung, Surabaya, Makassar, dan dua orang staf Ditsarpras.

Bertempat di Kantor Pusat Basarnas, kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kasubdit Perencanaan dan Standarisasi Direktorat Sarana dan Prasarana Kundori, S.T., M.M, Rabu (2/5). Kegiatan yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Dinas Pemadam Kebakaran, Ciracas diisi dengan materi kelas dan aplikasi lapangan.

Adapun materi kelas yang diberikan yakni terkait kegunaan Findar dan Rescue Radar yang dilanjutkan pengenalan bagian-bagian kedua alat, cara penyimpanan dan pemeliharaan serta praktek penggunaannya.

Dalam sambutannya Kundori menyampaikan agar para peserta belajar dengan sebaik-baiknya agar dapat mengoperasikan peralatan ini dan apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti hendak bertanya sebaik-baiknya kepada para instruktur. Ditambahkan jika para peserta sudah mengerti dan dapat mengoperasikan peralatan ini hendaknya juga dapat memberikan ilmunya kepada rekan-rekan yang berada di Kantor Pencarian dan Pertolongan. (an)