
LOMBOK TIMUR – Kamis (13/07) bertempat di Pos SAR...
LOMBOK TIMUR – Kamis (13/07) bertempat di Pos SAR Kayangan Lombok Timur, Basarnas Kantor SAR Mataram melalui Pos SAR Kayangan memberikan pelatihan teknik pertolongan di air (water rescue) kepada Bintara Polri SPN Polda Nusa Tenggara Barat .Wakil Kepala SPN Polda NTB Kompol I Nyoman Suryawan dalam surat permohonannya kepada Kantror SAR Mataram menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rankaian dalam peembelajaran pelajaran SAR bagi peserta Bintara Polri T.A 2017 SPN Polda NTB. Kegiatan berlangsung selama satu hari penuh ini diikuti oleh 25 orang Bintara Polri SPN Polda NTB.Dalam pelakasanaan pelatihan, Koordinator Pos SAR Kayangan, Putu Arga Sujarwadi, SH memaparkan materi yang diberikan berupa teori kelas dan praktik lapangan yang mendasar meliputi, pengenalan sejarah SAR, pembinaan fisik, olah gerak perahu karet dan teknik (RTRGT) Putu Arga menjelaskan , olah gerak perahu karet merupakan cara pengoperasian perahu karet baik dengan manual maupu menggunakan motor tempel. Sementara RTRGT yaitu REACH/meraih korban, THROW/melempar atau memberikan alat apung dsb kepada korban, ROW/mendayung mendekati korban dengan peralatan misalnya perahu karet, GO/pergi menjangkau korban jika tidak ada pilhan terakhir, dan TO/Carrry yaitu langkah yang paling beresiko bagi penolong karena kontak langsung dengan korban.Salah satu pelatih Senior dari SPN Polda NTB berharap kerjasama dan koordinasi ini dapat berlangsung dengan baik dan kedepannya bila ada materi tentang SAR akan selalu melibatkan Basarnas. “Saya juga berharap Kordinasi ini bisa lebih baik dan bisa di gerakkan dalam kondisi musibah yg terjadi, bila perlu adanya kerjasama dalam bentuk tertulis seperti MoU antara Basarnas dengan SPN Polda NTB khususnya dalam pembinaan siswa terkait materi SAR”. Harapnya.Ditempat yang berbeda Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH, S.IP, MM dalam setiap instruksi dan arahannya, sangat mengapresiasi jika ada Instansi atau organisasi masyarakat penggiat SAR ingin melakukan pelatihan SAR atau latihan bersama. Namun demikian Kakansar juga berharap pelatihan bukan hanya sekedar menerima materi atau ilmunya saja tetapi harus dapat dipertanggung jawabkan kedepannya. “orang-orang yang kita latih harus siap menjadi Potensi SAR jika sewaktu-waktu dibutuhkan, ini bukan untuk kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan bersama” tambahnya. (cak/hms).